Logika servis merupakan sederet pemikiran yang timbul sesaat menemui kerusakan di perangkat elektronik, kita secara pribadi menganalisa kerusakan berdasarkan konsep ini. Kerusakan yang terjadi sudah pasti ada penyebabnya, nah yang menjadi persoalan adalah kita mesti memikirkan segala kemungkinan yang ada. Rangkaian elektronik merupakan suatu susunan yang bekerja secara gotong-royong, bila satu saja rusak bisa berpengaruh terhadap hasil kerjanya. Logika akan bekerja jika ada alat bantu yaitu Multitester/ AVO , pengetahuan untuk membaca hasil pengukuran komponen sangat menentukan hasil perbaikan yang sedang kita lakukan.
Contoh:
Transistor horizontal selalu rusak ketika kita lakukan penggantian.
Logikanya adalah transistor ini bisa bekerja dengan baik apabila komponen pendukung juga baik , poin yang mesti di utamakan adalah berapa besar nilai B+ yang masuk ke colector transistor horizontal. Jika tegangan B+ sesuai lalu transistor dan capasitor baru tapi tetap rusak lagi maka sudah pasti FBT yang menjadi biang keladinya. Jadi logikanya kita mesti memeriksa secara urut untuk mengurangi pengeluaran biaya spare-part. Tegangan B+ mempunyai beberapa model yaitu 95 volt,115 volt, 125 volt ,135 volt,145 volt semuanya tergantung jenis mainboard dan merk tvnya.
Di beberapa type mainboard biasanya suka tertera nilai tegangan B+ yang digunakan dan sebagian lagi tidak ada, jika kita temui nilai tersebut mengalami kenaikan maka kita mesti perbaiki ini terlebih dahulu. Asumsi kita pakai untuk varian tv 14 sampai 21 biasanya tegangan yang digunakan 115 sampai 125 volt, ini jika kita tidak temui nilainya di mainboard.
Ada satu lagi yang bisa merusak transistor horizontal yaitu konsletnya yoke defleksi, untuk ini kita bisa lihat dengan kasat mata cukup lepaskan yoke dari leher CRT. Sekilas kalau kita tuliskan terlihat sangat kompleks, sebenarnya kalau di praktekan tidaklah demikian.
INFO