Power supply mempunyai peranan yang sangat penting pada suatu perangkat elektronik, tanpa adanya power supply tentunya alat tersebut tidak dapat berfungsi. Trafo adalah salah satunya sebagai penyupply arus kedalam suatu rangkaian eletronik, dengan semakin majunya perkembangan elektronik kini penggunaan trafo konvensional mulai di tinggalkan dan berganti dengan model elektrik.
Banyaknya kelebihan dengan menggunakan model elektrik membuat pabrikan elektronik beralih menggunakan model ini. Perbandingan trafo konvensional dengan trafo elektrik adalah :
Trafo konvensional :
Membutuhkan kawat email yang sangat banyak, untuk lilitan primer saja bisa ribuan lilitan dengan diameter kawat yang beragam tergantung besarnya amper yang dikeluarkan. Dan untuk lilitan sekunder juga membutuhkan kawat email dengan lilitan yang bervariasi biasanya jumlah lilitannya lebih sedikit tapi diamater kawat email-nya lebih besar.
Tegangan output dari trafo konvensional sangat tidak stabil, karena tergantung inputnya, apabila tertulis output 15 volt maka tegangan input mesti 220 volt, apabila tegangan masuk 180 volt maka tegangan output akan menjadi 11 volt. Dengan turunnya tegangan output akan mempengaruhi kerja suatu rangkaian elektronik.
Secara fisik akan bertambah besar apabila arus yang di keluarkannya juga besar
Trafo elektrik :
Penggunaan kawat email yang sangat sedikit, yang paling banyak hanya berkisar 20 sampai 30 lilitan primer-nya
Secara fisik untuk mengeluarkan arus yang besar hanya memerlukan pendobelan kawat email-nya dan dalam jumlah lilitan juga sangat sedikit
Tidak terpengaruh dengan perubahan tegangan input, tegangan output akan selalu stabil, Walaupun tegangan input berada 180 volt output akan tetap berada di 15 volt.
Dari sekian banyak kelebihannya tentunya ada kekurangannya juga, trafo elektrik akan baru bisa bekerja jika ada rangkaian eletronik-nya. Rangkaian switching namanya yang membuat trafo elektrik bisa bekerja, komponen utama biasanya memakai Ic ada juga yang menggunakan transistor.