Amplifier yang pada umumnya selalu menggunakan Transistor sebagai penguat Akhirnya, banyak menemui kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal diantaranya:
- Tegangan supply yang melebihi batas maksimum , maksudnya terlalu besar tegangan supply yang kita berikan untuk Amplifier-nya
- Penggunaan Transistor yang tidak bagus, Hal ini sangat menentukan mengingat sekarang banyak sekali transistor dengan harga yang murah.
- Pemakaian beban yang berlebihan.
Dari contoh diatas kini kita coba ambil no 2 , kita coba mengganti Transistor Tip 41 dan Tip 42 di rangkaian amplifier yang mengalami kerusakan. Type transistor pengganti kita gunakan type 2SA 1941 dan 2SC 5198, untuk mengaplikasikan transistor ini ke dalam rangkaian power amplifier ternyata menemui hambatan.
Rangkaian power amplifier yang mengalami kerusakan menggunakan sistem pengaturan tegangan untuk drivernya , jadi setelah kita coba ganti transistor yang mengalami kerusakan dengan transistor yang baru temperatur transistor yang baru langsung mendadak naik. Setelah kita cek tegangan driver untuk basis Transistor berada di level 1,35 volt DC.
Sebelum kita melangkah ke tahap berikutnya, inilah model rangkaian power amplifier-nya :